
Kutai Barat (Humas)-Diantara materi yang di sampaikan para narasumber Balai Diklat Keagaman Banjarmasin bermaksud untuk membangun rasa kedisiplinan para pegawai dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kutai Barat. Hal ini penting di berikan agar mereka memahami bahwa pegawai adalah abdi masyarakat yang senantiasa memberikan pelayanan sebagaimana aturan yang telah di gariskan.
Pesan tersebut di sampaikan kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Kutai Barat Drs.H. Muhammad Syahrir, MH, dimana beliau masuk dalam daftar salah satu penyampai materi di hadapan tiga puluh peserta diklat revolusi mental, (16/5).
Pelatihan dikemas melalui Diklat di wilayah tempat kerja (DDWK), dimana cukup panitia dari BDK Banjarmasin yang datang kewilayah Kubar untuk menggelar kegiatan tersebut. Maksudnya agar semakin banyak peserta yang mengikutinya dibandingkan peserta yang harus datang ke BDK di kota Banjarmasin. Enam hari waktu pelaksanaan (13-18 Mei 2022) di pusatkan di Madrasah Aliyah Negeri Kabupten Kutai Barat.

Di tinjau dari sudut demografi bangsa kita sangatlah beragam dari latar belakang yang ada. Mulai dari agama, suku, ras dan perbedaan lainnya sangat mewarnai lapisan masyarakat yang ada. Belum lagi kandungan sumber daya alam yang ada sangat menggiurkan bangsa asing untuk segera memilikinya.
Dari jaman dahulu kala bangsa lain sangat ingin sekali menguasai kandungan SDA tersebut, dimana rakyat di peras dan dipekerjakan secara kasar demi kepentingan tersebut. Bersyukur rasa persatuan bangsa kita tetap utuh sampai sekarang dan tidak mudah untuk dipecah belah. Semangat kebinekaan berlandasan Pancasila menjadi lem perekat yang sangat kuat dan harus tetap terpelihara sampai kapanpun.
Semangat persatuan dan membangun bangsa inilah yang harus kita pertahankan sampai kapanpun, jadi pegawai jangan gampang menyerah, semangat bekerja untuk memberikan pelayanan pada masyarakat bagian dari perjuangan dalam membangun bangsa, sebut Kakankemenag.
Kementerian Agama bagian dari struktur organisasi lembaga kenegaraan di berikan wewenang dalam mengatur keberagaman beragama yang ada di Indonesia. Tujuannya agar masyarakat berbeda keyakinan tetap merasakan kenyamanan dalam menjalankan ibadah tanpa adanya rasa ancaman dari pihak manapun.
Selain itu peningkatan SDM Kemenag terus di tingkatkan seiring tuntutan zaman agar bangsa kita tetap sejajar dengan kemajuan bangsa lainnya. Pegawai di tuntut melek tehnologi, harus membiasakan diri dengan perangkat cerdas dalam bekerja,tambah Kakankemenag. (ed)