
Kutai Barat (Humas)– Seluruh jemaah haji dari berbagai belahan dunia saat ini (9 dzulhijah) berkumpul di padang arafah guna melakukan ibadah wukuf sebagai puncak ritual ibadah haji yang mereka lakukan.
Tentu dengan cuaca yang lebih panas dari negara kita, kita berharap jemaah haji Indonesia tetap dalam keadaan baik-baik saja, dapat menjalankan ibadah secara khusuq.
Hal ini tak lepas dari perhatian pemerintah kita melalui Kementerian Agama RI menyerukan kepada kaum muslimin untuk mendoakan keselamatan serta kesehatan saudara kita yang sedang menjalankan ibadah arafah di sana.
Bertepatan dengan hari Jum’at, (8/7) waktu Indonesia kepala kantor Kementerian Agama kabupaten Kutai Barat Drs. H.Muhammad Syahrir, MH memimpin doa keselamatan untuk para jemaah haji Indonesia. Kebetulan beliau sedang menjalankan tugas mengisi khutbah Jum’at sekaligus imam di masjid Baiturahim Barong Tongkok.
Dalam waktu yang sama di tempat berbeda, Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kubar H. Zulkifli, S.Ag juga melakukan hal yang sama. Atas nama Kemenag beliau menyerukan kepada seluruh jemaah Sholat Jum’at masjid Al Fattah Barong Tongkok memanjatkan doa keselamatan khusus di tujukan kepada jemaah haji Indonesia yang sedang melaksanakan ibadah wukuf di Arafah.
Pesan lainnya yang di sampaikan H. Zulkifli, mengingat pemerintah kita telah menetapkan 10 Dzulhijah jatuh pada hari Minggu, (10/7) berbeda dengan waktu Arab Saudi yang menjatuhkan sehari sebelumnya, Sabtu (9/7) hal ini jangan di perdebatkan. Justru perbedaan ini dapat kita ambil hikmah serta nilai kebaikannya.
Perbedaan itu silahkan dipilih berdasar keyakinan kaum muslimin secara masing-masing. Dikutip dari apa yang disampaikan Ulama tanah air Buya Yahya telah menjelaskan perbedaan penentuan hari di dasari atas keyakinan mazab imam Maliki dan Syafii. Keduanya tidak bisa di salahkan, karena memiliki dasar keyakinan masing-masing. (ed)