
Kutai Barat (Humas)-Telah terlaksana seminggu Pagelaran Budaya Melayu, Festival Gemeoh Muara Siam Ulat Telingga Matu (Siam- Ultima) resmi ditutup oleh Bupati Kutai Barat belum lama ini tepatnya Selasa 10 Oktober 2022.
Pada kesempatan ini kepala kantor Kementerian Agama kabupaten Kutai Barat Drs. H. Muhammad Syahrir, MH turut hadir bahkan beliau diamanatkan memimpin doa bersama penutupan festival ini.
Sambutan Bupati, beliau menuturkan bahwa festival ini merupakan kegiatan luar biasa, kegiatan yang membangunkan kembali budaya lokal yakni adat melayu terlebih juga dengan ini membangun ekonomi masyarakat.
“Saya ingin kedepannya semua dapat membangun inovasi dan membuat terobosan-terobosan tanpa menunggu perintah. Ini harapan saya untuk 16 Kecamatan dan 140 kampung,” tutur FX Yapan dimimbar panggung.
Ditambahkannya dengan adanya kegiatan festival ini dapat mendukung dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian serta budaya yang mana dalam hal ini merupakan wujud partisipasi dan wujud kebersamaan dimana guna membangun masyarakat Kutai Barat yang hebat dan bermartabat melalui bidang seni dan budaya serta pariwisata.
“Mari bersama membangun Kutai Barat, dan juga saya ucapkan selamat sekaligus saya berpesan kepada pemenang lomba agar tidak berpuas diri dan tidak berhenti sampai disini. Teruslah berkreasi dan terus berupaya menggapai prestasi puncak untuk kemajuan seni, budaya dan pariwisata sebagai salah satu bentuk wujud dukungan,” pesannya.
Kemudian ia juga menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih serta penghargaan kepada pemerintahan Kecamatan Melak dan Panitia Penyelenggara dan juga kepada segenap masyarakat Kecamatan Melak juga seluruh peserta berbagai lomba yang sudah aktif terlibat. Yang mana tidak hanya dari kawasan Kecamatan Melak yang telah berpartisipasi hingga festival ini dapat terlaksana dengan meriah dan penuh makna.
“Saya atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya dan juga mengucapkan selamat atas Hari Jadi Kecamatan Melak ke 221 tahun dan Hari Jadi Pemerintah Kecamatan Melak ke 110. Festival Melayu Gemeoh Siam Ultima dengan ini saya nyatakan resmi ditutup,” pungkas Bupati Kutai Barat dalam sambutannya.
Lalu disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Yuyun Diah Setiorini mengungkapan bahwa dengan ivent festival yang diadakan ini, yakni upaya untuk meningkatkan atau mendorong perekonomian masyarakat dan ekonomi kreatif setelah dampak dari Pandemi Corona Virus Diseace (Covid 19) agar dapat pulih kembali perlahan-lahan.
“Kami harapkan ivent festival ini dapat digelar diseluruh kecamatan. Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah mendukung kegiatan pariwisata selama ini. Dan juga terimakasih kepada Pemerintah Kecamatan yang telah bekerjasama melaksanakan festival ini dengan sangat baik, lancar dan aman,” beber Kadispar.
Dan Camat Melak H. Mauliddin Said juga menjelaskan bahwa kegiatan festival ini merupakan sejarah pertama kali dilaksanakan dan berharap tahun berikutnya dapat dilaksanakan dengan lebih meriah kembali. Dan meminta seluruh dukungan masyarakat terutama yang berada di Kecamatan Melak bersama-sama membangun kearifan lokal dan memunculkan kembali budaya lokal yakni budaya Kutai.
“Mari bersama-sama etam memunculkan budaya etam, bersama berkomitmen, bersatu merekat dan melakat. Amun hekda etam siapa lagi,” pungkas Camat dalam Laporannya. (ed)