Kemenang Gelar Pelatihan Literasi Digital Tingkat Guru MI

Pelatihan literasi digital tingkat madrasah Ibtidaiyah di Ponpes Assalam Barong Tongkok

Kutai Barat (Humas)– Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kutai Barat melalui seksi Pendidikan Islam menggelar kegiatan literasi digital tingkat guru Madrasah Ibtidaiyah tahun 2022, (29/11). Pondok Pesantren Assalam Kecamatan Barong Tongkok  menjadi pusat dilaksanakannya kegiatan ini, dimana kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Kutai Barat Drs. H. Muhammad Syahrir, MH berkesempatan membuka acara sekaligus menjadi narasumber. Materi yang beliau sampaikan terkait kebijakan Kementerian Agama dan moderasi beragama. Acara dilaksanakan selama dua hari dengan melibatkan kelompok belajar (Pokjar) guru MI yang ada di wilayah Kabupaten Kutai Barat.

Kakankemenag menyebutkan moderasi beragama salah satu program pemerintah yang harus di pahami kita bersama.  Bangsa kita berdiri diatas keanekaragaman suku, bahasa dan agama. Namun demikian jadikan keberanekaragaman ini sebagai suber kekuatan tegaknya bangsa kita.

Di wilayah kabupaten Kutai Barat sendiri juga memiliki keanekaragaman agama, suku, dan budaya, namun kita tetap bersyukur keharmonisan yang kita harapkan bersama masih kita rasakan hingga saat ini.

Tujuh prioritas Kemenag juga beliau sampaikan pada pertemuan ini, beliau jabarkan bahwa Kemenag menginginkan program ini dapat berjalan dengan baik mendukung program kerja pembangunan pemerintah pusat.

Ketujuh program Kemenag tersebut meliputi penguatan moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi KUA, cyber islamic university, kemandirian pesantren, religiosity index dan tahun toleransi.

Untuk program revitalisasi KUA, bersyukur di tahun 2021 ini Kementerian Agama kabupaten Kutai Barat mendapatkan bantuan pembangunan gedung balai nikah dan manasik haji  KUA kecamatan Long Iram. Bantuan tersebut berasal dari SBSN dan terus berlanjut hingga tahun 2045. Bahkan di tahun 2023 menadatang Kemenag Kubar mendapatkan bantuan dari sumber yang sama untuk KUA Kecamatan Barong Tongkok, gedung PLHUT dan bantuan ruang kelas MTsN Kutai Barat.

Kepada tenaga pengajar madrasah di harapkan mampu menjabarkan peran moderasi beragama kepada anak didik, berikan mereka pemahaman arti kebersamaan di tengah perbedaan.  Semangat toleransi harus di tanamkan sejak dini, agar eksistensi perdamaian tetap terpelihara  di negeri ini.

Materi moderasi beragama juga di sampaikan  pemateri lainnya, dimana panitia kegiatan telah mengundang tenaga akademisi UINSI Samarinda untuk memberikan pemahaman seputar tema yang diangkat pada kesempatan kali ini. (ed)

Leave Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *