Seleksi PHD, Kemenag Kubar Kirimkan Dua Pegawainya

Rapat persiapan seleksi PHD1444 H di hotel tiga Mustika Balikpapan, (22/7)

Kutai Barat (Humas)-Dua orang pegawai kantor Kementerian Agama Kabupaten Kutai Barat dipastikan mengikuti seleksi petugas haji daerah tahun 2023. Mereka adalah kepala KUA Kecamatan Muara Lawa Nanang Achmad Nursyahid, S.Sos. I serta kepala KUA Kecamatan Linggang Bigung Jasirin, S.HI. Kemenag Kubar sengaja mengajukan dua orang tersebut meski pada akhirnya hanya satu yang akan dipilih nantiya.

Seleksi yang semula akan dilaksanakan pada hari Senin, 27 Februari 2023 mengalami perubahan menjadi tanggal 4 Maret 2023. Hal ini berdasar hasil rapat zoom meeting dengan direktur Bina Haji Kemenag RI dengan seluruh Kabid PHU seluruh Indonesia tanggal 25 Februari 2023.

Sebelumnya juga dilakukan zoom PHU tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang dipimpin Kabid. PHU H. Ridani usai rapat koordinasi pimpinan kementerian Agama di hotel tiga Mustika Balikpapan,(22/2). Rapat tersebut diwakili kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten kota seluruh Kaltim termasuk Kepala Kantor Kemenag Kubar Drs. H. Muhammad Syahrir, MH.

Agenda yang di bahas salah satunya usulan petugas haji daerah. Berdasar hasil data yang dihimpun terdapat tiga puluh peserta yang mengikuti terbagi atas layanan umum empat belas orang, layanan ibadah delapan orang dan layanan kesehatan delapan orang. Untuk dua peserta Kubar yaitu Nanang As dan Jasirin mengikuti kategori layanan umum.

Terkait pelaksanaan tes PHD ini Kakankemenag Kubar HM. Syahrir berharap peserta dari Kubar dapat mengikuti seleksi dengan baik dan lolos diantara keduanya. Mereka sampai saat ini belum berkesempatan menjadi petugas haji, semoga di tahun ini dapat menjadi kesempatan mereka untuk pergi tanah suci mendampingi jemaah haji Kubar.

Terkait biaya menjadi PHD memang di tanggung APBD kabupaten Kota masing-masing. Oleh karenanya bagi peserta yang lolos harus siap akan tugas yang akan diembannya serta kesiapan finansial yang tidak sedikit yang harus didahulukan sebelum pemerintah daerah menggantinya.

Bukan masalah  mereka berkesempatan untuk ikut ambil bagian dalam perjalanan haji, namun yang paling utama PHD diharapkan mampu mengawal jemaah haji selama perjalanan ke tanah suci hingga kembali ke tanah air. (ed)

Leave Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *