
Kutai Barat (Humas)– Rapat koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) tingkat Provinsi Kalimanatan Timur resmi di buka kegiatannya oleh Wakil Gubernur H. Hadi Mulyadi, (27/7). Acara pembukaan dikemas bersamaan dengan acara Welcome Party yang dihadiri segenap peserta Rakor yang ada.
Mewakili Bupati Kutai Barat dalam kesempatan ini Asisten III pemerintah Kabupaten Kutai Barat Sahadi bersama beliau Asisten II H. Rahmat juga terlihat hadir.
Undangan lainnya dari kepengurusan FKUB Provinsi Kalimantan Timur yang dipimpin H. Asmuni Ali, unsur Forkopimda Kabupaten Kutai Barat serta tokoh agama dan masyarakat di Kabupaten Kutai Barat.
Sementara itu Kepala Bagian Tata Usaha H.Muhammad Izzat Solihin, S.Ag, M.Pd dalam kesempatan ini mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, berikut serta kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Kutai Barat Drs. H. Muhammad Syahrir, MH.
Dalam sambutannya Wagub mengajak masyarakat Kaltim turut berbangga diri dengan penetapan IKN diwilayah ini. Perlu perjuangan besar untuk meyakinkan pemindahan ibu kota negara ke provinsi kita, sebut beliau.
Pada dasarnya keinginan menjaga perdamaian diwilayah Kaltim sudah tercipta dari zaman kerajaan dahulu kala. Di museum Mulawarman Kutai Kartanegara nampak saksi adanya gamelan jawa yang diserahkan Kerajaan Yogja dengan misi terciptanya kerukunan dan perdamaian, sebut Wagub.
Diantara provinsi lainnya di daratan Kalimantan, sampai saat ini hanya Provinsi Kalimantan Timur yang mampu menjaga kondusifitas dan belum pernah terjadi konflik besar yang berlatar belakang suku,ras, agama dan golongan. Hal ini pernah beliau utarakan kepada presiden RI Jokowi, saat penjajakan pencarian lokasi ibu kota negara kita yang baru waktu itu. Dan kita berhasil meyakinkan komitmen tersebut dengan penetapan IKN di Kaltim.
Hadirnya FKUB harus dapat menjadi inspirasi generasi muda, karena mereka pemegang tongkat estafet kepemimpinan negeri ini.
Terciptanya kerukunan harus sering melakukan kolaborasi diantara komponen berbeda serta sering melakukan komunikasi yang berujung tercitanya kerukunan bersama, pinta Wagub.
Sementara itu pernyataan bupati Kubar yang disampaikan asisten III Sahadi, ajang Rakor ini patut diapresiasi bersama karena sebagai modal dasar terciptanya kerukunan yang berdampak lancarnya proses pembangunan daerah dan bangsa kita. (ed)