Kutai Barat(Humas)-Untuk mencetak generasi berprestasi hasil Musabaqah Tilawatil Qur’an ke-XV tingkat Kabupaten Kutai Barat yang saat ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Pahu, tentu tak lepas dari peran dewan hakim dalam memberikan penilaian. Oleh karenanya sebelum hari perlombaan dimulai kiranya arahan dan koordinasi perlu dibicarakan terebih dahulu terkait system penilaiannya yang benar.
Rapat dipimpin oleh ketua I LPTQ Kabupaten Kutai Barat Drs. H. Muhammad Syahrir, MH didampangi sekretaris umum H.Ikran, S.Ag. Selain itu rapat juga dihadiri Camat Muara Pahu H.Asrin Suyanto yang juga tercatat sebagai salah satu dewan hakim pada cabang lomba Musabaqah Syahril Qur’an.
Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan ini salah satunya mengenai tata tertib penilaian yang diberikan dewan hakim. Obyektifitas sangat diutamakan bagi semua peserta. Bila satu peserta diketahui masih berkerabat dengan dewan hakim, sudah seharusnya dan penuh kesadaran penilaian di gantikan oleh dewan hakim lainnya. Hal lainnya komposisi penilaian juga diperhatikan agar tidak ada selisih jauh antara hakim satu dengann lainnya. Perkara ini mudah sekali untuk diketahui bila diketarai ada permainan dalam memberikan penilaian sebut ketua I LPTQ.
Hasil penilaian juga tidak boleh bocor kepada peserta jaga integritas jaga kehormatan selaku dewan hakim. Oleh karenanya sudah saatnya dewan hakim menjaga kontak dengan kafilah untuk menghindari dari hal yang tidak diinginkan selama perlombaan berlangsung.
Koordinasi diantara dewan hakim saat penilaian sangat dianjurkan terlebih bagi mereka yang saat ini baru saja diberikan amanah profesi terhormat ini.
Seperti diketahui pada kejuaraan MTQ tingkat Kabupaten Kutai Barat tahun ini jumlah peserta yang lolos verifikasi sebanyak 324 peserta yang terbagi di beberapa cabang perlombaan. Semoga sukses prestasi akan muncul pada pelaksanaan MTQ pada tahun ini.(ed)