
Kutai Barat (Humas)-Peran penyuluh Agama Islam sangat diutamakan dalam memberikan pemahaman agama yang benar di tengah masyarakat. Terlebih memasuki musim pemilihan umum tahun 2024, fungsi mereka sangat dihandalkan untuk turut serta dalam menyukseskan program pemerintah.
Bukan berarti mereka mengajak untuk memilih salah satu pasangan dalam Pilkada, namun mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka. Karena pada dasarnya satu suara dari masyarakat sangat menentukan masa depan bangsa kedepan. Keterangan ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kutai Barat Drs. H. Muhammad Syahrir, MH membuka kegiatan pembinaan Penyuluh Agama Islam tahun 2023.
Kegiatan dipandu oleh kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam H. Ikran, S.Ag dengan mengundang dua puluh penyuluh agama Islam yang ada di Kubar.
Selain harapan tersebut diatas, kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Kutai Barat juga menerangkan tujuh program prioritas Kementerian Agama dimana salah satunya adalah penguatan moderasi beragama. Kepada penyuluh diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada umat arti moderasi yaitu mengajak mereka dalam hal cara pandang hidup berdampingan dengan umat lain bukan mencampuri ke ranah ibadah.
Tugas penyuluh sebenarnya dikelompokkan dalam delapan bidang, diantaranya pembinaan keluarga Sakinah, zakat, hisab rukyat dan beberapa bidang lainnya.
Atas kinerja penyuluh, pemerintah tidak hanya tinggal diam, saat ini telah diupayakan pengalihan status mereka masuk dalam jajaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Tentu tidak serta merta diangkat seluruhnya dalam waktu bersamaan, masih ada tahapan seleksi serta kuota yang di berikan. Selain itu penyuluh harus memenuhi syarat yang telah ditentukan salah satunya standar pendidikan yang dimiliki.
Kegiatan pembinaan penyuluh agama Islam kali ini dengan mengundang narasumber dari badan kesatuan kebangsaan dan Politik Kabupaten Kutai Barat, dalam hal ini dihadiri Ramahan, SH selaku kepala Bidang ideologi wawasan kebangsaan, ketahanan ekonomi, sosial, budaya dan agama. Beliau menerangkan materinya dihadapan peserta dengan tema “Peran tokoh agama dalam menjaga kondusifitas menyongsong, Pemilu, Pilpres dan Pilkada 2024”. (ed)